Tugas Diary Etika #10
Nama : Erni Wulandari
NIM : 18413241030
Prodi : Pendidikan Sosiologi 2018 A
Check and Recheck
Di unduh dari https://www.riauonline.co.id/foto/bank/images2/HOAX-ILUSTRASI.jpg |
Selamat
malam teman teman online aku. Bagaimana kabarnya? Tetap jaga kesehatan ya!
Halo, yang sedang bergelut dengan tugas tugas, semangat terus ya! Untuk kalian
yang tetap #stayathome ya! Pada
kesempatan ini aku ingin berceritanya, lagi lagi mengenai kehidupan di sosial
media yaitu facebook. Karena aku lebih sering aktif di facebook daripada di
sosmed lainnya, karena menurutku informasi lebih cepat di facebook baik itu
berita benar maupun hoax. Jadi harus
lebih teliti dan menelusuri kebenaran dari informasi tersebut.
Baru baru
ini, di salah satu grup facebook wilayah tempat tinggalku ada salah satu akun
yang memposting mengenai seseorang yang meninggal dunia karena covid 19 di
salah satu desa ( sekarang sudah dihapus). Dengan tulisan, “Hati Hati Lur, di Desa X ada orang meninggal dunia karena corona” Karena
postingannya tersebut, membuat heboh masyarakat dan menjadi khawatir. Ditambah
pula pemilik akun menjawab salah satu komentar bahwa hal tersebut benar. Hal
tersebut mendapat berbagai komentar yang menanyakan apakah hal tersebut benar
adanya atau hoax. Tidak sedikit pula
orang orang menjelaskan bahwa hal tersebut tidak benar atau hoax.
Selang
beberapa jam postingantersebut telah mnedapatkan ratusan komentar dan admin
grup menutup komentar karena hal tersebut menimbulkan kegaduhan dan tidak
menjukkan bukti. Ada salah satu akun yang memposting foto sedang layat di Desa
X tersebut dan menjelaskan bahwa orang yang mneinggal dunia tersebut bukan
karena covid, melainkan karena sakit paru paru. Hal ini tersebut ditanggapi
baik oleh warganet karena wilayah kami masih terbebas dari covid, selain itu
juga banyak yang memberikan doa. Sehingga apa yang diposting oleh akun
sebelumnya sudah dipastikan bahwa hal tersebut adalah hoax.
Setelah ditelusuri
ternyata, pemegang akun tersebut adalah anak anak yang masih di bawah umur. hal
ini juga menambah warganet karena dinilai bahwa orangtua anak tersebut telah
lalai dalam mendidik anak. Sehingga pada sore harinya, anak tersebut beserta
orangtuanya datang ke rumah duka dan menyampaikan permintaan maaf karena telah
menyebarkan hoax yang tidak benar. Di
surat klarifikasi dan permintaan maaf , anak tersebut juga menjelaskan bahwa ia
tau dari saudaranya yang hanya melihat mobil jenazah lewat dan langsung
menyebut bahwa yang di dalam mobil jenazah tersebut meninggal karena covid 19.
Tanpa mencari informasi kebenaran yang lain, akhirnya anak tersebut langsung
memposting ke grup facebook.
Agar apa
yang dilakuakn anak tersebut tidak terulang kepada kita, baiknya kita harus tau
etika dalam bermedia sosial, terkhusus lagi membagikan informasi ke halaman
grup facebook. Salah satunya dengan kroscek akan informasi yang diterima. Maka
dari itu, pengguna media sosial dituntut agar lebih cerdas lagi saat menangkap
sebuah informasi, sehingga ingin menyebarkan informasi alangkah bijaknya jika
Anda melakukan kroscek terlebih dahulu atas kebenaran informasi tersebut. Dan
bagi orang tua pun juga harus selalu mengawasi anaknya ketika menggunakan media
sosial agar tidak disalah gunakan.
Nah, begitu teman onlineku, salah satu etika dalam bermedia
sosial. Intinya kita harus check akan
kebenaran informasi terlebih jika ingin membagikan postingan kita. Terimakasih
sudah membaca ceritaku. Bubyeee, see ya! J
Comments
Post a Comment