Tugas Diary Etika #7
Nama : Erni
Wulandari
NIM :
18413241030
Prodi :
Pendidikan Sosiologi 2018 A
SEHARUSNYA
BISA LANGSUNG
diunduh dari https://storage.nu.or.id/storage/post/16_9/big/148963880158ca159156198.jpg |
Halo my diary blog lama
lah tak upload di sini ya hehehe. Mungkin karena efek study from home, jadi kebawa rebahan ehehe. Jadi pada kali ini aku
bukan pengen memberikan etika tentang kehdiupan seahri hari. Hanya ini
menceritakan sesuatu hal yang membat aku menyesal gitu. Masih kebayang bayang
sampe sekarang.
Pertama hal ini terjadi
saat beberapa hari diputuskan, kami melakukan kuliah online sampa tanggal 30
April 2020. Awal awal diterapkan kuliah online itu banyak seklai tugas,
berpapasan juga sama UTS jadinya yaa banyak tuagas gitu hehe. Karena kepepet
gak punya kuota yang memadai, gimana caranya harus cari wifi gratisan gitu.
Awalnya sih empat hari berturut turut ke Grhatama Pustaka, Perpustakaan Pemda
DIY. Tapi ternyata di hari Jumat itu aktivitas kegiatan belajar sudah tidak
diijinkan lagi. Grhatama hanya membuka layanan pengembalian buku, pembuatan
kartu anggota, dan yang lainnya.
Alasan itu jadinya harus
mikir cari tempat yang ada wifinya. Nah untung saja, temen kelasku ada yang
belum pulang kampung dan di kosnya ada wifi gratis hehehe. Begitu dia
membolehkan aku datang ke kosnya, langsung aku gas ke kosnya. Nah di waktu di
perjalanan ke kos temank ini, waktu di pertigaan daerah Papringan tepat di
depanku ada pertigaan. Aku dari arah utara dan dari arah barat mau ke timur ada
tukang ojek online yang sedang
bersama penumpangnya ngobrol dan mengendarai pelan begitu pula aku juga pelan. Begitu
ojek onlinenya lewat, aku masih mengendarai motorku pelan dan berbelok ke arah
barat dan ternyata hape dari tukang ojek atau penumpangnya jatuh. Namun sudah
diamankan oleh orang sekitar sambil meneriaki ojek tersebut. Aku hanya bisa
mikir antara putar balik dan mengejar ojek itu atau langsung ke kos teman.
Akhirnya aku tetap mengendarai motorku menuju ke kos teman. Menyesal kenapa aku
gak puter balik dan tidak bisa menolong orang lain.
Selanjutnya kejadiaan
saat dalam perjalanan pulang dari kos teman. Di perjalanan yang menanjak aku
melihat bapak bapak tua mendorong sepeda tuanya dengan bagor yang di taruh di
belakang tempat duduk sepadanya. Saat itu aku sudah di tengah jalan untuk
menyebrang. Aku bimbang saat itu, apakah ingin membantu bapak itu atau tidak
karena posisiku yang sudah siap menyebrang. Akhirnya aku menyebrang dan
melanjtnya perjalanan.
Kedua hal ini yang
membuatku menyesal jika diingat ingat. Aku sering sekali mendpaatkan bantuan
dari orang yang aku kenal bahkan orang yang belum aku kenal. Tapi mengapa aku
belum bisa mmebantu orang lain. Menyesal saat belum bisa bantu orang orang.
Jadi, untuk kalian pembaca diaryku ini aku harap jika kalian menemukan orang
yang memerlukan bantuan langsung dibantu ya guys. Baik itu diminta maupun tidak
dan jangan menyesal seperti aku hehehe. Oiya jangan mengharap imbalan juga,
karena kita membantu atas dasar keikhlasan. Thx sudah membaca, see ya! J
Comments
Post a Comment